Inovasi teknologi tepat guna

Trisdayanti Wulan Kusuma, peserta yang berasal dari SMAN 2 Kundur, saat ditemui BATAMTODAY.COM, Jum'at (19/5/2017), menjelaskan, timnya memprakarsai pembuatan teknologi ini guna membantu masyarakat desa di Kundur mendapatkan air untuk kebutuhan pertanian dan keseharian sehari-hari.
Kundur, kata Trisdayanti,, merupakan area pertanian yang tidak didukung ketersediaan listrik 24 jam. Kadang hidup dan kadang mati, sehingga petani kesulitan untuk mendapatkan air. Sementara jika menggunakan mesin, harus pakai listrik yang biayanya besar juga.
"Melihat masalah ini, kami mendapatkan ide untuk membuat pompa air yang tidak menggunakan listrik dan murah, tetapi tetap bisa bekerja seperti mesin pompa air biasanya," tuturnya.
Teknologi Green Pump yang dikerjakan kurang lebih dua bulan bersama tim dan pembina SMAN 2 Kundur, menjadi pembuktian diri sekaligus bentuk kepedulian anak bangsa, untuk memajukan desa dan masyarakatnya melalui inovasi teknologi, yang diharapkan bisa menjawab permasalahan yang terjadi di masyarakat desa di Kundur, Kabupaten Karimun saat ini.
"Alat ini mudah digunakan masyarkat desa, karena poses pembuatannya tidak terlalu sulit. Kelebihan alat pompa air tanpa listrik ini sangat banyak, seperti jika ada kerusakan mudah diperbaiki. Perawatannya juga murah dibandingkan mesin pompa air lainnya," jelas Trisdayanti.
Lebih jauj dijelaskan, pompa air itu tidak memerlukan tenaga listrik untuk menghasilkan air. Dengan inovasi yang telah dimodifikasi oleh tim SMAN 2 Kundur, air dapat diperoleh dengan mudah melalui alat pompa modifikasi yang dinamakan "klep".
Disebutkannya, klep dapat bekerja seperti alat pompa pada mesin pompa umumnya, hanya dengan mengandalkan arus atau aliran air sungai ataupun air terjun.
"Syaratnya alat pompa sederhana ini diletakkan lebih rendah dari sumber air, sekitar 1-1,5 meter. Pemasangannya diletakkan di sungai, air terjun, di mana airnya bisa mengalir. Air mengalir dari selang input yang diletakkan di dekat sumber aliran air," ujarnya, sambil mencontohkan proses kerja alat pompa itu.
Dalam uji coba yang dilakukan sebelumnya, Trisdayanti mengatakan, menggunakan selang ukuran 10 cm dan berdiameter setengah inci, pompa dapat menghasilkan debit air hingga dua liter per menit. Akan tetapi diakuinya, pompa sederhana itu masih memerlukan pengujian beberapa kali lagi, karena alat ini hanya dapat menggunakan 10 persen dari 100 persen total air yang masuk.

Ditambahkan, biaya pembuatan alat pompa itu sangat terjangkau, total sekitar Rp200 ribu. Green Pump Pompa Air Tanpa Listrik ini memiliki keunggulan lainnya, seperti bebas polusi, bekerja selama 24 jam nonstop, tanpa mesin diesel dan motor listrik, dan dapat diaplikasikan di rumah-rumah.

BATAMTODAY.COM, Batam - Inovasi teknologi tepat guna "Green Pump", pompa air tanpa listrik buah karya SMAN 2 Kundur, Kabupaten Karimun, dipamerkan di stand yang disediakan penyelenggara Lomba Teknologi Tepat Guna Provinsi Kepri 2017, di auditorium Kepri Mall Batam.
Previous
Next Post »