Memilih Desain Pompa Hidram Yang Sesuai


Dalam beberapa kasus dilapangan kami menemukan :
1. Pipa peluncur lebih besar daripada pompa, dengan maksud, Pompa akan mendapatkan tekanan yang maksimal, dengan memperbesar masa (M) atau jumlah air yang masuk, pompa akan bekerja lebih maksimal. sebagai contoh sebuah pipa peluncur dengan panjang 18 meter. Pompa Hidram Input 2". pada jarak pipa 18 meter. dibuat beberapa modifikasi; 6 meter pertama menggunakan pipa 4", 6 meter. Kemudian mengecil sampai dengan ketemu dengan konektor 2". Apakah hal ini dapat memberikan efek tekanan atau boleh dikatakan P (Power), dan H (Hammer) kapada kinerja pompa hidram..?.

2. Ada juga permasalahan mengenai Lobang Limbah, atau biasa kita sebut dengan Waste Valve, Posisi waste valve ada beberapa variasi dalam desain pompa hidram, beberapa macam yang pernah ada, berada di Belakang dari Input pompa, ada juga yang dekat input, artinya didepan. Posisi didepan dan dibelakang biasanya mempunyai riser (saluran ke atas) atau kita sebut dengan leher valve, sehingga kita sebut juga dengan Vertikal Waste Valve.  Yang kedua ada posisi waste valve yang sejajar dengan body pompa, mendatar, tidak ada leher, tidak ada elbow (belokan) atau sejajar dengan pompa, sehingga kita sebut dengan Horisontal Waste Valve. dari ke dua jenis posisi waste valve ini, apakah keistimewaan masing masing..?

Dari dua permasalahan diatas, kita akan bahas, satu demi satu, secara teori akan menerangkan metode, cara menghitung, dan pengamatan kinerja dilapangan untuk mengetahui sejauh mana desain pompa yang cocok dengankebutuhan kita.
Permasalahan Yang Pertama;