Membumikan Teknologi Karakter Pedesaan

Oleh Siti Nuryati

Teknologi Tepat Guna (TTG) telah lama diya­kini sebagai teknologi yang cocok dengan kebutuhan masyarakat. TTG biasanya dipakai sebagai istilah untuk teknologi yang tidak terlalu mahal, tidak perlu perawatan yang rumit, dikenal ramah lingkung­an dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah, murah serta menghasilkan nilai tambah (added value) dari aspek ekonomi dan lingkungan hidup.

TTG meliputi teknologi yang bisa membantu pro­ses pengolahan makanan (seperti mesin sortasi buah, pengering produk pertanian); pengemasan produk (seperti pe­ngemas bubuk, pasta, tablet ataupun cairan); serta teknologi tepat guna industri, terutama usaha kecil menengah (UKM).

Penemuan-penemuan baru mengenai TTG cukup pesat, ba­ik yang ditemukan oleh ma­syarakat, dunia usaha, perguruan tinggi, lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan mi­lik pemerintah maupun swas­ta. Namun, sayangnya, pe­manfaatan TTG masih belum dirasakan masyarakat di dae­rah pedesaan. Masyarakat be­lum dapat mengakses secara op­­timal temuan-temuan tersebut untuk dapat diambil man­faat­nya. Padahal, daerah pede­sa­­an memiliki potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang ber­limpah untuk diberdayakan se­ca­ra maksimal. Di sisi lain, ke­butuhan terhadap inovasi tek­nologi sudah sangat mendesak.

Bagi kalangan UKM pun, pe­nguasaan teknologi mutlak diperlukan. Ini berkaitan de­ngan persaingan usaha yang se­makin ketat memasuki era pa­­sar bebas, khususnya dari se­gi mutu, proses produksi dan pe­masaran. Kebanyakan peng­usaha UKM, petani, nelayan dan masyarakat pengguna lainnya ketika dihadapkan pada hal-hal yang berbau teknologi se­ringkali merasa alergi akibat ketidakberdayaan mereka mengadopsi teknologi yang dita­war­kan. Ini antara lain disebabkan kurangnya informasi tentang pentingnya manfaat teknologi un­tuk mendukung usaha me­reka.

Gaung teknologi tepat guna yang belum dirasakan selama ini oleh masyarakat pedesaan ka­rena minimnya dukungan pemerintah untuk menstimula­si masyarakat, baik dari sisi pen­danaan maupun teknologi. Akibatnya, potensi-potensi yang semestinya bisa dimanfaatkan masyarakat pedesaan, men­jadi hilang dan tidak tergali.

Semestinya pemerintah da­pat memfasilitasi masyarakat pe­de­­sa­an, dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan dan bangunan pabrik, yang te­rencana secara sistematis, agar masyarakat terdorong untuk menggalakkan teknologi tepat gu­na. Langkah yang dapat di­lakukan pemerintah, antara la­in dengan mengalokasikan ang­­garan khusus, untuk mem­bang­kitkan industri-industri ber­basis TTG. Ironisnya, yang selama ini lebih banyak berperan aktif dan menjadi perintis adalah bangsa asing, seperti Jepang yang membantu dalam bentuk grant ke sejumlah dae­rah guna pemanfaatan TTG ini.

Padahal, jauh sebelum di­lak­sanakannya era otonomi dae­rah tahun 2001, Kemen­te­ri­an Pertanian (dulu Departemen Pertanian) sejak 1994 telah men­desentralisasikan kegiatan pengkajian di daerah melalui pem­bentukan Balai Pengkajian Tek­nologi Pertanian (BPTP). Tujuan utamanya, untuk mem­per­cepat transfer teknologi dari lembaga penelitian ke pengguna (petani) melalui perakitan teknologi spesifik lokasi. Pe­merintah daerah pun secara in­ten­sif dapat memanfaatkan BPTP untuk mendukung pelaksanaan pembangunan pertani­an di daerah, sehingga program peng­kajian dan diseminasi di­se­laraskan dengan kebutuhan sta­keholder dan praktisi agri­bis­nis, termasuk petani di dae­rah.

Lembaga riset di Indonesia ha­rus lebih dimaksimalkan lagi da­lam memberikan dukungan tek­nologi. Balai Besar Pengem­bangan Teknologi Tepat Guna (BBP-TTG) yang secara formal menyandang nama ”teknologi tepat guna” sejak 1986, mes­tinya diposisikan, tidak hanya sebagai pendukung, tapi juga pioner perambah jalan menuju masyarakat sejahtera. Keber­ada­an balai ini seharusnya mam­pu memberikan dukungan konkret dan konsisten kepada masyarakat, pengusaha ke­cil, menengah dan koperasi dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.

Belajar dari sejumlah ne­ga­ra seperti di Eropa Timur dan Jer­man Utara, mereka sudah mengembangkan desa mandiri dengan konsep Eco-House. Yak­ni, suatu konsep desa man­diri yang menyeimbangkan an­ta­ra ketersediaan infrastruktur, kesempatan kerja, pendi­dik­an, kesehatan, dan ling­kung­an berimbang.

Bagaimana di Indonesia? De­­sa Mandiri yang pernah di­canangkan Presiden, beberapa waktu lalu, kini hampir tak terdengar kabarnya. Meski, ragam peraturan di antaranya, Inpres telah terbit untuk mengatur Penerapan dan Pengembangan TTG, namun proses percepatan pemulihan ekonomi nasional serta peningkatan kemajuan pedesaan dalam menghadapi era persaingan global yang di­usung dalam konsideran In­pres tersebut tak jua mendo­rong percepatan pembangunan pedesaan melalui pengembangan TTG.

Padahal dalam Inpres tersebut diinstruksikan kepada men­­dagri, menteri terkait, Ke­pala Bapenas serta gubernur dan bupati/walikota se-In­do­ne­sia untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui penerapan dan pengembangan TTG sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah untuk mendorong, meningkatkan, dan me­ngembangkan perekonomian masyarakat, memeratakan pem­bangunan dan mengentas­kan kemiskinan serta pengembangan wilayah.

Namun tampaknya Inpres ter­sebut tak bernasib baik. Ter­bukti, hingga kini pengem­bang­an TTG belum banyak di­ra­s­a­kan masyarakat pedesaan dalam upaya pengembangan dan pemerataan ekonomi. Pa­da­hal, pemerintah sebenarnya me­lalui konsep desa mandiri yang dikembangkan pemerintah bisa diprioritaskan penggu­na­an teknologi tepat guna ber­basis masyarakat pedesaan. Untuk itu, diperlukan usaha pem­berdayaan masyarakat da­lam rangka memberikan akses ke­pada masyarakat guna memperoleh informasi tentang TTG sehingga masyarakat mempu­nyai kemampuan memecahkan masalah untuk meningkatkan kapasitas produksi dan nilai tam­bah produknya secara eko­nomi. ***

Penulis adalah alumnus Pascasarjana Fakultas
Ekologi Manusia IPB,
penerima Anugerah
Penulis Muda 2009
Kementan RI.
Sumber : http://www.suarakarya.id

6 Contoh Teknologi Tepat Guna!

Contoh-Teknologi-Tepat-Guna
Salah satu contoh teknologi tepat guna | Foto: teknologibagus(dot)com

Teknologi tepat guna adalah sebuah teknologi yang dirancang dan diciptakan untuk masyarakat dengan menyesuaikan aspek-aspek lingkungan, kebudayaan, sosial, politik dan ekonomi yang berada di masyaralat. Teknologi ini diciptakan bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam melaksanakan segala kegiatannya.

Dalam menerapkan teknologi tepat guna di suatu wialayah, kita harus memperhatikan hal-hal berikut, diantaranya teknologi yang diciptakan haruslah teknologi yang hemat akan sumber daya, hemat biaya, mudah dirawat, bersifat solutif dan harus berdampak positif bagi kelangsungan hidup manusia.
Jika kita lihat kini banyak teknologi yang diciptakan, namun tak tepat dan memiliki dampak yang buruk bagi manusia dan lingkungan. Dari tahun ke tahun banyak bermunculan teknologi terbaru dengan inovasi yang lebih baru lagi. Tapi, sebagian dari teknologi tersebut berbahan dasar yang merugikan manusia dan menghasilkan limbah yang mencemari lingkungan.

Beberapa Negara maju di dunia ini telah menerapkan teknologi tepat guna bagi masyarakatnya. Bukan hanya itu, beberapa negara maju tersebut mengerimkan contoh teknologi tepat gunanya kepada negara berkembang dan didistribusikan ke wilayah pedesaan.
Jika ingin menerapkan teknologi tepat guna, sebaiknya kita tinjau dahulu mata pencaharian penduduk di wilayah tersebut. Hal ini sangat penting agar teknologi yang digunakan benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.

Lantas apa saja contoh teknologi tepat guna yang telah ditemukan? Berikut ini adalah daftar contoh teknologi tepat guna dari berbagai negara;

1. Traktor
Traktor-Teknologi-Tepat-guna
Traktor salah satu contoh teknologi tepat guna | Foto: youtube(dot)com

Traktor merupakan salahsatu contoh teknologi tepat guna yang memberikan manfaat bagi penduduk yang berprofesi sebagai petani. Ya, teknologi yang satu ini sangat tepat diterapkan di Indonesia, karena sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani.

Sebelum ditemukannya traktor, dahulu para petani mengolah tanahnya dengan mengandalkan tenaga makhluk hidup dengan cara mencangkul atau membajak sawah denga menggunakan kerbau. Namun, seiring dengan hadirnya traktor bertenaga mesin ini memberikan manfaat yang luar bisa bagi mereka

2. Mesin Penebar Pupuk
Mesin-Penebar-Pupuk
Mesin Penebar Pupuk | Foto: indonesian(dot)alibaba(dot)com

Jika dahulu menebarkan pupuk di sawah menggunakan tangah dengan cara ditabur. Kini sebagian masyarakat di pedesaan menggunakan mesin penebar pupuk. Teknologi ini sangat bermanfaat bagi mereka, karena mampu menerbarkan pupuk lebih merata.

3. Pompa Hidraulic Ram
Pompa-Hidrolik-Ram
Pompa Hidrolik Ram salah satu contoh teknologi tepat guna | Foto: harisistanto(dot)wordpress(dot)com

Salah satu contoh teknologi tepat guna yang berhasil dibuat dan memberikan manfaat yang positif bagi masyrakat adalah Pompa Hidraulik Ram atau Pompa Hidram. Pompa Ram merupakan pompa hemat energi. Ya, pompa ini sama sekali tidak menggunakan bahan bakar minyak dan gas.

Pompa Ram juga salah satu teknologi yang ramah lingkungan, karena tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Pompa Ram bekerja dengan memanfaatkan energi air atau yang biasa disebut palu air.

Salah satu contoh teknologi tepat guna ini sangat cocok digunakan di daerah pegunungan dan di pedesaan berbukit. Daerah di Indonesia yang sudah menggunakan Pompa Hideraulik Ram ini adalah Puncak, Jawa Barat. Sebagian besar vila-vila yang berada di Puncak menggunakan Pompa ini untuk menyedot air.

4. Pompa Air Bertenaga Sepeda
pompa-Bertenaga-Sepeda
Pompa Bertenaga Sepeda TeknologI Tepat Guna | Foto: www(dot)bpjs(dot)info

Nah, yang satu ini termasuk ke dalam daftar contoh teknologi tepat guna yang ditemukan oleh seorang insinyur asal Inggris, John Leary. Pompa air ini berbeda dengan pompa air biasanya, dengan memanfaatkan sepeda pompa tersebut bisa menyedot air layaknya pompa air lainnya.

Pompa air bertenaga sepeda ini digunakan untuk kepentingan irigasi dan distribusi air di Guatemala. Cara kerja dari pompa air ini sangat unik. Selain bertenaga sepeda, pompa air ini juga membutuhkan tenaga manusia untuk mengayuh sepedanya.

Mekanisme dari pompa air sangat sederhana, dengan menyambungkan antara ban belakang dengan sebuah perangkat yang terhubung dengan pompa elektrik. Ketika sepeda ini dikayuh maka air tersedot dengan sendirinya. Teknologi ini dapat memompa air hingga 40 liter per menit.

Teknologi tepat guna ini juga memiliki desain yang portable atau bisa dipindah-pindahkan. Pompa air ini diproduksi secara regular dan berkala di Guatemala.

5. Hippo Roller
Hippo-Roller
Hippo Roller salah satu contoh teknologi tepat guna | Foto: atlantablackstar(dot)com

Contoh teknologi tepat guna selanjutnya adalah Hippo Roller. Jika dilihat sekilas bentuk alat ini sangat mirip dengan tong besar yang mampu menampung banyak air. Teknologi sederhana ini sangat ramah lingkungan.

Salah satu teknologi tepat guna ini digunakan di beberapa wilayah di Afrika. Ya, seperti yang telah diketahui sebagian besar masyarakat Afrika setiap harinya mengambil air dari mata air ke desa mereka. Kegiatan itu umumnya dilakukan oleh wanita dan anak-anak.

Oleh karena itu lah, masyrakat Afrika membuat sebuah alat yang bisa dimanfaatkan untuk mengambil air. Hippo Roller ini mampu menampung air hingga 90 liter. Bentuknya memang seperti tong, namun terdapat dorongan yang memudahkannya untuk dipindahkan. Dengan menggunakan alat itu, kegiatan masyarakat Afrika bisa lebih efisien dan hemat tenaga tentunya.

6. Lifestraw
Life-Straw
Lifestraw teknologi tepat guna | Foto: blog(dot)thesurvivaloutpost(dot)com

Satu lagi teknologi tepat guna yang sangat bermanfaat bagi manusia, yaitu lifestraw. Alat ini diciptakan bertujuan untuk menghindari kasus kematian masyarakat Afrika yang sering meminum air berbakteri.

Kasus kematian ini mencuat pada tahun 2009, sekitar 5.000 orang meninggal dunia karena meminum air yang tidak aman. Sebenarnya jumlah tersebut berkurang jika dibandingkan dengan kasus serupa pada tahun 2007 lalu, sekitar 6.000 orang meninggal karena meminum air berbakteri.

Oleh karena itu, beberapa ilmuan Eropa menciptakan sebuah teknologi sederhana, yakni Lifestraw. Bentuk alat ini mirip dengan sedotan, tapi lebih besar. Kehadiran alat ini mampu mengurangi jumlah kematian manusia akibat meminum air berbakteri.

Salah satu contoh teknologi tepat guna ini memiliki kemampuan mampu memurnikan air. Alat ini sangat mudah digunakan dan harganya murah. Bukan hanya itu, ternyata alat ini mampu menyaring 99,99% jenis bakteri dan 98,7% jenis virus yang ada di dalam air.

Itulah keenam contoh teknologi tepat guna yang ramah lingkungan. Selain mudah didapat teknologi tersebut juga tak mencemari lingkungan. Yuk, mulai sekarang kita gunakan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan!

Sumber : http://penulispro.com

Contoh Teknologi Tepat Guna Yang Bermanfaat


Pompa Hydraulic Ram
[​IMG]
Teknologi tepat guna adalah Salah satu teknologi yang dirancang dan diciptakan untuk masyarakat dengan menyesuaikan aspek-aspek lingkungan, sosial, kebudayaan, politik dan ekonomi yang berada di masyarakat. Teknologi ini diciptakan dengan tujuan untuk memudahkan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan yang di gelutinya.


Salah satu contoh teknologi tepat guna yang berhasil dibuat dan memberi banyak manfaat positif bagi masyrakat yaitu Pompa Hidraulik Ram atau Pompa Hidram. Pompa Ram merupakan pompa hemat energi. Pompa air ini sama sekali tidak menggunakan bahan bakar minyak dan gas, jadi alat ini sangat ramah lingkungan.


Dari sumber yang saya baca, Traktor merupakan salah satu contoh teknologi tepat guna yang memberikan banyak manfaat bagi penduduk yang berprofesi sebagai petani. Karena teknologi yang satu ini sangat tepat diterapkan di Negara Indonesia, karena sebagian besar penduduk di Indonesia bermata pencaharian sebagai petani.

Mesin Penyebar Pupuk
[​IMG]

Kini sebagian masyarakat Indonesia di pedesaan banyak yang menggunakan mesin penebar pupuk. Teknologi ini sangatlah bermanfaat bagi mereka yang berprofesi sebagai petani, karena alat ini mampu menerbarkan pupuk lebih merata dan menghemat waktu.

Pompa Air Bertenaga Sepeda
[​IMG]

Pompa air bertenaga sepeda ini digunakan untuk kepentingan irigasi dan mendistribusikan air di negara Guatemala. Cara kerja dari pompa air ini sangatlah unik. Karena bertenaga sepeda, pompa air ini juga membutuhkan tenaga manusia untuk menggerakkan atau mengayuh sepedanya.

Teknologi Tepat Guna untuk Usaha Kecil


Contoh Teknologi Tepat Guna

Di daerah pedesaan ada begitu banyak bidang usaha yang dikembangkan. Misalnya usaha pembuatan kecap, tempe, tahu, penjualan kacang mete baik mentah maupun matang dan lainnya. Usaha di bidang tersebut di mudahkan dengan adanya mesin untuk mengupas kulit ari kedelai dan. Sehingga saat melakukan proses pengupasan kulit ari kedelai tidak perlu menginjak-injak lagi. Dengan mesin tersbeut kebersihan dan hasil produksinya pun semakin meningkat.

Untuk sobat yang memiliki usaha penjualan kacang met, untuk mengupas kacang mete tidak usah memakai teknik khusus yang menggunakan tangan sehingga biji mete tidak banyak yang hancur. Selain itu getah pada kacang mete tidak menempel di tangan. Dengan adanya mesin pengupas kacang mete, secara otomatis bisa menjadi jalan keluar dari cara lama yang melelahkan. Dengan mesin ini hasil Kacang mete pun lebih berkualitas dan higienis.

3. Teknologi Tepat Guna untuk Peternakan
Contoh Teknologi Tepat Guna

Bagaimana jika sobat memiliki pekerjaan sebagai peternak? Ada banyak teknologi tepat guna yang mempermudah dan dapat meningkatkan penghasilan para peternak. Contohnya seperti  adanya mesin untuk penetasan telur. Mulai dari telur ayam, telur bebek, telur puyuh dan lainnya. Dengan adanya mesin penetas telur ini dapat mempercepat proses pengembang biakan ternak unggas yang sobat miliki.

Kemudian ada mesin pemerah susu pada sapi perah dan kambing etawa yang semakin meningkatkan hasil susu segar dari para peternak kambing perah dan sapi perah. Masih banyak lagi jenis-jenis teknologi tepat guna yang membantu para peternak untuk mengembangkan usaha yang dimiliki. Dengan demikian kuantitas hewan ternak akan semakin meningkat dan penghasilan pun semakin bertambah.


Itulah beberapa contoh teknologi tepat guna yang bisa sobat aplikasikan.
 

Pengertian Teknologi Tepat Guna Beserta Contohnya

Teknologi tepat guna adalah sebuah teknologi yang diciptakan dengan tujuan untuk meningkatkan atau membuat pekerjaan manusia semakin lancar dan mudah. Hal ini kemudian bisa meningkatkan nilai ekonomi juga. Teknologi tersebut tidak hanya asal dibuat namun dibuat dengan tepat sesuai dengan kebutuhan manusia.
Teknologi tepat guna
Ilustrasi Teknologi tepat guna

Jenis-jenis Teknologi Tepat Guna

Teknologi tepat guna bisa dikatakan sebagai hasil karya manusia yang mengagumkan. Sebagai bukti bahwa manusia memiliki akal, cerdas dan kreatif untuk menciptakan sesuatu yang mampu mendukung aktifitasnya. Akhirnya tercipta banyak teknologi yang meningkatkan produktifitas manusia dari berbagai sektor. Jenis-jenis teknologi tersebut antara lain :
1. Teknologi Tepat Guna Bidang Transportasi
Untuk bidang satu ini termasuk banyak teknologi yang telah dilakukan. Mulai dari ditemukannya sepeda, sepeda bermotor, mobil, pesawat, kapal dan belakangan motor atau mobil dengan bahan listrik yang ramah lingkungan. Bukan tidak mungkin jika dikemudian hari teknologi pada bidang transportasi ini semakin maju dengan temuan baru yang semakin memudahkan dan cepat.
2. Teknologi Tepat Guna Bidang Pertanian
Dalam bidang pertanian bisa dilihat dari bagaimana tanah digarap dengan bajak. Dimana sebelumnya harus dicangkul. Pencangkulan lahan dinilai terlalu lama dan terlalu banyak orang yang diperlukan. Kemudian muncul bajak dengan memanfaatkan sapi atau kerbau sebagai penggerak. Pekerjaan menggarap tanah lebih cepat. Namun ternyata masih dianggap terlalu lama lalu muncullah mesin trantor yang membuat penggarapan lahan pertanian lebih cepat.
3. Teknologi Tepat Guna Bidang Usaha Kecil
Bidang usaha kecil ini termasuk sangat berkembang dari  teknologi yang dihasilkan. Jika dulu untuk mengiris bawang perlu bersusah payah menahan air mata, kini sudah ada mesin pengupas dan pengiris bawang. Tidak hanya menghindarkan dari deraian air mata, pengirisian lebih cepat dan lebih banyak. Lalu ada mesin pengiris untuk pembuatan keripik singkong, keripik ubi, keripik kentang. Siapa sangka, buah dan sayur bisa dijadikan keripik. Namun saat ini hal tersebut bukan bualan. Terdapat pengiris untuk keripik buah, terdapat mesin untuk pembuatan keripik, dimana hasilnya akan dimaksimalkan dengan mesin peniris minyak. Apapun jenis gorengan akan semakin renyah dan minim sisa minyak goreng. 
4. Teknologi Tepat Guna Bidang Kedokteran
Bidang kedokteran sudah pasti ada banyak teknologi yang digunakan. Misalnya untuk memeriksa kadar kolesterol, kadar gula, fungsi pencernaan, fungsi syaraf dan lainnya ada sistem canggih yang digunakan. Menggunakan alat semacam maghnet yang digenggam kemudian langsung terhubung dengan layar komputer dan diketahui bagaimana kondisi tubuh pasien. Hal tersebut berarti tidak hanya menggunakan metode pengambilan sampel darah saja. Alhasil ada banyak alternatif untuk membandingkan hasil pemeriksaan sehingga lebih maksimal. Belum lagi teknoloti CT scan, USG dan sebagainya.
5. Teknologi Tepat Guna Bidang Pendidikan
Begitu pula bidang pendidikan. Pendidikan hanya dikenal dengan proses pengajaran di dalam kelas menggunakan papan tulis dan kapur tulis yang berdebu. Kemudian menggunakan papan tulis dengan spidol belakangan menggunakan laptop dan proyektor, pembelajaran melalui video, internet dan sebagainya.
Pada akhirnya setiap perkembangan teknologi yang ada mampu meningkatkan produktifitas kinerja manusia. Misalnya pada bidang usaha kecil. Para pengusaha atau wirausaha yang dilakukan semakin berkembang usaha yang dimiliki dengan menggunakan berbagai teknologi yang ada saat ini. Pengirisian lebih cepat, hasil lebih banyak dengan mesin pengiris untuk keripik singkong, buah tempe dan sebagainya. Hasil penggorengan lebih maksimal dengan mesin peniris minyak. Adanya teknologi tepat guna pun bisa dikatakan mampu meningkatkan perekonomian lebih banyak orang.
Demikian Artikel Teknologi tentang Teknologi Tepat Guna beserta contohnya, mudah-mudahan Artikel Teknologi selanjutnya bisa lebih banyak ilmu yang akan dijelaskan.
 

Begini Penggunaan Teknologi Tepat Guna untuk Anak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para orang tua tentunya menghadapi tantangan dan permasalahan tersendiri dalam pola pengasuhan anak masa kini. Karenanya, baik orang tua maupun anak-anak era saat ini atau disebut generasi "millennial" dituntut lebih membangun ikatan keluarga yang kuat. 


Psikolog anak Rosdiana Setyaningrum menjelaskan, terpaan teknologi yang intens berdampak pada pola pengasuhan anak. Namun, orang tua dari generasi ini cenderung terlalu khawatir dengan tuntutan sosial, terutama di media sosial.
Maka, tak heran bila akhirnya orang tua sering kali melakukan swafoto (selfie) maupun memotret keluarga mereka yang dianggap sempurna dan menggunggahnya ke media sosial. 

Lebih disayangkan lagi, perilaku di media sosial seperti itu dilakukan hanya untuk kepentingan pencitraan semata. Dari sudut pandang psikologi, kebiasaan itu justru dapat memberikan tekanan baik terhadap orang tua sendiri maupun pihak anak.  
Karena itu, teknologi dan media sosial seharusnya digunakan secara bijak dan dijadikan medium yang tepat guna oleh orang tua.

"Misalnya, teknologi dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi yang tepat dan cepat mengenai pengasuhan anak, kebutuhan asupan gizi anak, maupun informasi lainnya yang relevan dengan kebutuhan anak," kata Rosdiana.

Di samping ekses negatif, tambah Rosdiana, sebenarnya perkembangan teknologi tentu memiliki ekses positifnya. Ekses negatif jika anak terlalu 'akrab' terhadap teknologi atau gadget, ia minim bersosialisasi dan tubuhnya menjadi kurang bugar lantaran jarang digerakkan. Sementara positifnya, anak bisa lebih melek teknlogi dan cepat fokus atau konsentrasi.

"Jadi, teknologi memang tidak melulu negatif, hanya perlu dibatasi, misalnya, nonton film gambar bergerak tidak lebih dari dua jam, nonton Youtube cukup 30 menit, sisanya main gim dibatasi. Itu juga untuk mencegah mata minus," tambahnya.

Sumber : http://www.republika.co.id/

 

LIPI Luncurkan Layanan Jasa TTG Satu Pintu di Subang


KOTASUBANG.com, Subang - Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna (Pusbang TTG) - Lembanga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Subang, hari ini, Kamis (13/8/2015) menggelar Media Gathering dan Launching Layanan Jasa TTG Satu Pintu di kantor Pusbang TTG - LIPI, jalan KS Tubun No. 5 Subang. Acara diisi dengan dialog bertema "Sumbangsih LIPI bagi Pembangunan di Kabupaten Subang". Hadir sebagai narasumber  Ketua DPRD Kabupaten Subang, Ir. Beni Rudiono, Ketua Dekopinda Kabupaten Subang, H. Daeng Ma'mur Thahir, SE dan Lukman Nurhakim, S.Ikom dari media massa. Selain diskusi, pada kesempatan itu dipaparkan pula hasil-hasil Litbang Pusbang TTG serta demo alat teknologi tepat guna.

Kepala Pusbang TTG LIPI Subang, Yoyon Ahmudiarto mengungkapkan acara ini dimaksudkan untuk mempererat silaturahmi antara stake holder, sosialisasi berbagai kegiatan LIPI dan diseminasi hasil litbang, serta untuk memperkuat kerjasama dengan media untuk menyebarluaskan informasi hasil penelitian.

"Saya berharap ini menjadi kegiatan rutin, semoga bisa ada pertemuan-pertemuan seperti ini bersama kami di SKPD atau di Perguruan Tinggi di Subang," ujarnya.

"Kita siap bekerjasama dengan berbagai pihak di Subang, untuk memecahkan berbagai permasalahan yang ada. Sekarang ini kami juga fokus pada problem solving dahulu, baru kemudian nanti pada penciptaan penemuan-penemuan baru (invention)," jelasnya.

Dalam kurun waktu keberadaannya di Kabupaten Subang sejak tahun 1986, Pusbang TTG LIPI (dulu BPTTG-LIPI) sudah banyak menyumbangkan hasil penelitiannya yang diaplikasikan di berbagai daerah di Indonesia termasuk di Subang. Pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna untuk pemberdayaan masyarakat dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan misi utama lembaga ini.
Yoyon mengungkapkan saat ini Pusbang TTG LIPI Subang tengah melakukan pendampingan penerapan teknologi di beberapa daerah di Subang, diantaranya pengembangan sentra produk ketela pohon dan pendampingan UKM produk tersebut di Tanjung Siang, pengembangan peternakan sapi terpadu di Compreng, alih teknologi ke perusahaan minuman jus di Cibogo dan pengembangan pakan ternak di Dawuan.

Pusbang TTG LIPI berupaya meningkatkan layanannya dengan launching Layanan Jasa TTG Satu Pintu tersebut. Layanan ini merupakan sarana penyederhanaan prosedur, pemusatan informasi dan pemusatan pelayanan untuk penyingkatan waktu (respon time) pelayanan demi peningkatan kualitas serta kuantitas layanan dan kepuasan kepada stakeholder pengguna TTG di Indonesia.

Adapun layanan jasa TTG satu pintu ini meliputi, jasa Informasi TTG, jasa kunjungan, jasa perpustakaan, jasa konsultasi, jasa pelatihan, jasa narasumber, jasa maklon proses produksi, jasa pembuatan peralatan TTG, jasa kerjasama penelitian dan pengembangan TTG dan jasa pameran TTG.
"Harapannya dengan adanya Layanan Jasa TTG Satu Pintu ini seluruh masyarakat Indonesia khususnya Kabupaten Subang dapat menggali manfaat dalam menggali informasi, menambah pengetahuan, wawasan, serta keterampilan dengan menggunakan teknologi tepat guna yang ada di Puspang TTG, demi kemajuan bersama, "jelas Yoyon.

Ketua DPRD Subang, Ir Beni Rudiono menyambut baik dibukanya layanan jasa TTG satu pintu ini.

"Subang memiliki potensi yang luar biasa, dan dengan teknologi yang dimiliki LIPI pasti akan bermanfaat bagi kemajuan Kabupaten Subang," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Dekopinda Kabupaten Subang, H. Daeng Ma'mur Thahir, SE. Menurutnya, selain iklim ekonomi yang harus dibangun baik oleh eksekutif dan legislatif, keberadaan LIPI di Subang juga harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.

"Apalagi sekarang statusnya sudah dinaikan (menjadi Pusbang TTG LIPI), ini harus bisa dimanfaatkan oleh Kabupaten Subang," kata Daeng.

Sumber : kotasubang.com

Sukseskan Lomba TTG, BPMKB Gandeng LIPI


Subang- Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana(BPMKB) Subang kembali akan menggelar lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam waktu dekat. BPMKB tidak sendiri untuk menggelar lomba bagi pelajar dan masyarakat ini. Dengan menggandeng Pusbang TTG LIPI diharapkan lomba itu berlangsung sukses dan mendapat perhatian lebih dari sekolah untuk mengirimkan siswanya dan juga masyarakat tertarik bergabung mengikuti lomba ini.

Diakui pihak BPMKB sendiri, agak sulit mendapatkan peserta. Belum begitu dikenal perlombaan TTG di Subang ini, merupakan salah satu faktor minimnya peserta. Namun BPMKB Subang optimis penyelenggaraan tahun ini pesertanya bisa lebih banyak dari sebelumnya yang hanya delapan sekolah. "Lomba TTG ini padahal gratis. Peserta hanya tinggal memperlihatkan teknologi tepat gunanya, kemudian di presentasikan cara kerjanya", Kata Kasubid PMKT BPMKB Kabupaten Subang, Burhan saat sosialisasi dan penjajakan kerjasama lomba TTG di Aula Pusbang TTG LIPI, jumat (11/3).

Hadiah yang dipersiapkan untuk para pemenang yang cukup besar Rp 15 juta seharusnya menjadi daya tarik bagi sekolah untuk mengirimkan siswanya mengikuti lomba ini. Namun bukan karena hadiahnya, melainkan bagaimana dengan perlombaan ini akan terus lahir inovasi-inovasi dari pelajar dan masyarakat Subang untuk menciptakan teknologi sederhana yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. "Lomba ini berjenjang hingga tingkat nasional bahkan nanti yang juara di tingkat kabupaten untuk ke provinsinya kami biayai", jelasnya.

Pusbang TTG LIPI mendukung lomba yang akan diselenggarakan oleh BPMKB Subang tersebut. Hal itu dibuktikan dengan hadirnya Juri Nasional Gelar TTG dan Peneliti Senior LIPI Ir.Arie Sudaryanto. MT, Kepala Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Pengembangan Pusbang TTG LIPI Rima Kumalasari, STP.MM dan sejumlah peneliti LIPI lainnya termasuk hadir juga perwakilan dari PLUT-KUMKM dalam sosialisasi tersebut.(ysp/ded)

Sumber : Pasundan Ekspres

Bimbingan Teknis Teknologi Tepat Guna bagi KUMKM di Kab. Garut


Kegiatan diseminasi merupakan salah satu upaya untuk mengalih teknologi kan teknologi tepat guna kepada masyarakat. Berkenaan dengan hal tersebut Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis Teknologi Tepat Guna bagi KUMKM yang dilaksanakan pada Jumat, 18 Maret 2016, di Garut. Dalam kegiatan ini merupakan sarana dan wadah bimbingan teknis sebagai alih teknologi yang merupakan intermediasi antara "pemberi inovasi teknologi" dari narasumber yang sesuai dengan kompetensinya, dan "penerima inovasi teknologi"  adalah KUMK. Untuk meningkatkan daya saing tidak terlepas dari peranan teknologi informasi, baik untuk meningkatkan kualitas, kapasitas, dan pemasaran produk.

Narasumber dalam kegiatan ini adalah
a.Dr. Ainia Herminiati, ST., M.Si. dari Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dengan materi yang disampaikan "Inovasi Teknologi bagi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil",
b.K. Fuzy Agus, SH. dari PT. Angsana Bangun Abadi, materi yang disampaikan "Mesin dan Alat Pengolahan Pangan",
c.Anton dari Rumah Kemasan, materi yang disampaikan "Desain Kemasan", dan
d.M. Ihsan Firdaus dari Paseban Vision Media, materi yang disampaikan "Digital Kreatif bagi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil".

Sebanyak 36 peserta yang merupakan  kelompok usaha olahan pangan dari Kab. Garut. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan KUMKM  bisa lebih efisien, produktif, dan berdaya saing baik secara lokal maupun global.

Teknologi Tepat Guna Sederhana Yang Bermanfaat

Teknologi tepat guna sederhana telah memberikan banyak keuntungan bagi banyak orang. Tanpa disadari sebenarnya setiap hal yang kita lakukan telah didukung oleh berbagai teknologi tepat guna. Meskipun dikatakan sebagai sebuah teknologi namun tidak semua teknologi yang rumit. Bahkan ada begitu banyak teknologi yang sederhana namun mampu memberikan banyak manfaat bagi kehidupan. Tidak hanya dalam kehidupan bermasyarakat namun juga mendukung perekonomian. Tepatnya pada dunia usaha yang sangat diuntungan dengan kemunculan-kemunculan teknologi terbaru.
teknologi tepat guna sederhana
Teknologi Tepat Guna pada Dunia Usaha
                  Setiap orang memiliki sumber pemasukan masing-masing. Salah satunya ketika memutuskan untuk membuka usaha. Pasalnya saat ini berwirausaha telah menjadi salah satu sumber pemasukan utama bagi beberapa orang. Namun tidak sedikit pula wirausaha hanya dijadikan sebagai pemasukan tambahan. Sebagai salah sumber pemasukan utama tidak sedikit yang kemudian menggunakan berbagai teknologi terbaru yang saat ini berkembang. Ada begitu banyak teknologi tepat guna sederhana yang mampu meningkatkan penghasilan sebuah usaha. Misalnya adanya mesin pengupas kedelai yang menguntungkan para pengusaha tempe atau tahu. Jika sebelumnya kedelai harus dikelupas dengan diinjak-injak maka adanya penemuan mesin tersebut membuat tempe yang dihasilkan lebih berkualitas karena terjaga kebersihannya. Adanya mesin pengupas dan pengiris bawang juga semakin meningkatkan penghasilan dari para pengusaha bawang goreng. Selain kuantitas bawang yang digoreng lebih banyak, kualitasnya pun makin meningkat.

Berperan Tingkatkan Daya Saing Produk Unggulan
                  Pada akhirnya adanya teknologi tepat guna dewasa ini berperan penting dalam meningkatkan daya saing produk unggulan sebuah usaha. Sebuah produk akan semakin meningkat kualitasnya. Apapun jenis produk yang dihasilkan, ketika memutuskan untuk memanfaatkan teknologi baru biasanya akan memiliki nilai tambah yang membedakan dengan produk lain. Misalnya saja berjualan jus, es teh, es sirup dan sebagainya. Kemudian memutuskan menggunakan sealer atau pengemas tutup gelas dengan mesin. Pasti akan membuat es jus atau es teh yang dijual semakin meningkat daya saingnya. Saat dikemas, es tidak mudah tumpah, konsumen yang membeli pun semakin dimudahkan. Begitu pula saat menjual produk keripik atau makanan ringan lainnya. Ketika dikemas dengan sealer pengemas juga akan membuat kemasan lebih rapi, lebih rapat dan tidak mudah melempem. Belum lagi jika ditambah sticker label yang mewakili nama produk Anda. Hal tersebut akan semakin membuat konsumen Anda tertarik untuk mencobanya.

Meningkatkan Pemasaran yang Dilakukan
                  Pada akhirnya penggunaan teknologi untuk mendukung usaha akan meningkatkan pula proses pemasaran yang dilakukan. Untuk bisa dipasarkan secara luas, kemasan tentu harus lebih maksimal. Hal ini dipengaruhi perjalanan yang harus ditempuh produk tersebut. Jika produk dikemas asal-asalan dengan plastik yang mudah robek, dengan kemasan yang mudah rusak tentu akan mengurangi kualitas produk itu sendiri. Misalnya berjualan keripik atau makanan ringan yang renyah. Konsumen tentu akan memilih produk yang masih renyah, tidak hancur, dan kemasan juga tampak bagus. Artinya ketika Anda membuat kemasan produk semakin menarik kesempatan orang tertarik untuk membeli semakin besar. Apalagi jika sudah memiliki izin usaha, izin dinas kesehatan dan sebagainya. Anda bisa memasarkannya secara online, menitipkan pada minimarket, supermarket, toko oleh-oleh tentu lebih terbuka peluangnya.

Harga Relatif Terjangkau
                  Mesin-mesin teknologi tepat guna tersebut meskipun buatan lokal namun kualitasnya jangan ditanyakan. Anda tidak akan menyesal ketika memutuskan menggunakan teknologi baru tersebut untuk mendukung usaha yang tengah dikembangkan. Ada begitu banyak jenis teknologi yang sudah ditemukan, Anda bisa memilih sesuai kebutuhan bisnis yang dilakukan. Mulai dari pembuat bakso, penggiling daging, pengiris keripik, peniris minyak, mesin sealer atau pengemas, pembuat susu kedelai, dan sebagainya. Keuntungan menggunakan teknologi tepat guna sederhana selain mendukung usaha, kualitasnya terjamin dan tentu saja harganya pun relatif terjangkau dibandingkan mesin-mesin impor.

Salah satu pabrik mesin teknologi tepat guna yang sangat terpercaya adalah pabrik mesin Agrowindo (MesinPertanian.com)

 Sumber : http://www.teknologitepatguna.net/teknologi-tepat-guna-sederhana-yang-bermanfaat

Pengaruh Debit Air Sumber Terhadap Kinerja Hidram

Pompa Hidram dalam kinerjanya membutuhkan sumber air yang stabil. baik jumlah dan debitnya. sumber air yang stabil mendukung hasil pompa dan keawetan peralatan katub, khusunya katub buang. Dalam beberapa kasus, kekurangan air dialami tidak hanya pada musim kemarau tapi juga dalam musim penghujan. dalam kasus yang terakhir banyak faktor yang mendukung, salah satunya adalah desain penangkap air atau sistem bendung, saluran utama dan kontruksi bak penenang. sehingga bisa kami simpulkan bahwa dalam membangun pompa hidram perlu melibatkan beberapa keahlian diantaranya  berkaitan dengan kontruksi bangunan air.

Beberapa Desain Bak penenang dari pompa hidram yang pernah kami bangun





Gambar diatas adalah sistem bak penenang pompa hidram yang terdiri dari dua bagian ruangan, ruangan pertama menangkap air dari sumber, bak ini menyaring sendimen dan kotoran yang mungkin masih lolos dari penangkap air awal. dilengkapi dengan sistem pengurasan cepat ukuran 4". Pengurasan ini sangat bermanfaat saat air yang kita pompa untuk standar konsumsi.  
Bak kedua adalah air bersih yang sudah lolos dari bak pertama, air yang bersih ini mengalir kearah pipa peluncur secara langsung. semakin tinggi bak akhir ini akan menambah beda tinggi terjunan, sehingga berpengaruh besar juga pada daya hantar dan hasil pompa.  di area bak air yang kedua ini, juga dilengkapi dengan pengurasan sendimen dengan ukuran lebih kecil 3". sehingga memudahkan dalam masa perawatan dan perbaikan.
Terima kasih, semoga bermanfaat


Bengkel Rekayasa Teknik dan Energi Terbarukan
Alhytech Engineering
RT. 02 RW. 01 Sukorame Gandusari Trenggalek
Telp. (0355)878545   HP. WA     081335981650