Lampu Darurat dari Kaleng Bekas

Ketika listrik (PLN) padam, sering kali lilin dijadikan alternatif utama sebagai pengganti penerangan sementara di malam hari. Tak jarang kita dibuat kerepotan untuk meletakkannya agar terhindar dari tiupan angin. Selain itu api lilin cenderung membahayakan jika kita lalai. Niatnya menerangi ruangan, eh...malah bakar rumah.
Karena masih penasaran dengan teori Joule Thief, sambil mengkhayal saya otak-atik kaleng dan botol bekas minuman ringan sebagai pengganti lilin.
Hasilnya lumayan maknyos... Irit, tahan lama, anti angin dan dijamin nggak bakal bakar rumah sendiri atau rumah tetangga. Mujurnya lagi, banyak tetangga yang minta dibuatkan. Bahkan ada yang minta dibuatkan sampai 2 kodi. Khayalan saya semakin bertambah. Semoga saudaranya tetangga dan handaitolannya juga minta dibuatkan.. hahaha...

Bahan yang perlu disiapkan :
  1. Dua buah kaleng bekas minuman ringan.
  2. Satu buah botol plastik bekas (usahakan yang berwarna bening).
  3. Satu buah baterai 1,5 Volt AAA.
  4. Sebuah rangkaian elektronik.
Alat-alat :
  1. Tang.
  2. Pisau Cutter.
  3. Lem.
  4. Pencil dan penggaris.
  5. Amplas.
Langsung saja ke proses buatnya.
  1. Siapkan dua buah kaleng dan sebuah botol bekas minuman ringan serta satu buah wadah jelly makanan anak-anak.
    Gambar 1

  2. Ambil salah satu kaleng dan potong bagian bawahnya kira-kira 0,5 cm dari bagian bawah kaleng yang berwarna.
    Gambar 2
  3. Potong ujung botol bekas minuman ringan dan buatlah gulungan dari sisa kaleng yang dipotong bagian bawahnya tadi. Lalu masukkan gulungan tersebut pada ujung botol dan rekatkan dengan lem.
    Gambar 3
  4. Potong kertas (kertas agak tebal/kertas gambar) dengan ukuran panjang 30 cm dan lebar setinggi baterai AAA.
    Gambar 4
  5. Masukkan gulungan kertas tersebut ke ujung botol yang telah dilem dengan gulungan  kaleng.
    Gambar 5
  6. Selanjutnya, ambil bagian bawah kaleng yang telah dipotong tadi dan lubangi bagian tengahnya dengan diameter sama dengan diameter ujung botol. Masukkan ujung botol pada lubang dan rekatkan dengan lem.
    Gambar 6
  7. Buatlah rangkaian lampu LED dari bekas wadah jelly (makanan ringan) dan masukkan ke gulungan kaleng yang telah direkatkan dengan potongan ujung botol seperti pada gambar 7 dibawah ini.
    Gambar 7
  8. Ambil sisa botol yang telah dipotong ujungnya tadi dan potong bagian tengahnya. Fungsinya adalah sebagai kaca pelindung rangkaian lampu..
    Gambar 8
  9. Rekatkan bagian botol yang digunakan sebagai pelindung dengan kaleng bagian dalam. Ambil kaleng yang masih tersisa untuh. Potong bagian bawah kaleng kira-kira 1,5 cm dari bagian bawah kaleng yang berwarna dan potong juga bagian atas kaleng sekitar 2 cm. Rekatkan potongan bagian atas kaleng dengan bagian bawah kaca pelindung. Sehingga tampak seperti pada gambar 9 di bawah ini. Perlu diingat, sebelum direkatkan jangan lupa untuk memasukkan kabel-kabel penghubung ke rangkaian.
    Gambar 9


  10. Selanjutnya ambil potongan bagian bawah kaleng dan rekatkan menjadi satu dengan potongan bagian atas kaleng seperti pada gambar.
    Gambar 10a

    Gambar 10b
 Bagaimana...? tertarik..? Semua tergantung imajinasi dan kreatifitas anda masing-masing.

Dengan rangkaian Joule Thief, hematnya memang sangat luar biasa. Satu buah baterai 1,5 volt AAA dapat menghidupkan 4 buah lampu LED yang dirangkai secara seri (12 volt) selama +/- 25 jam. Sangat cocok bagi para Pramuka atau yang suka berkemah. Bisa menghemat isi kantong.
Bagi rekan-rekan yang berminat lampu darurat 12 Volt atau lihat semua Made in Kere.

Pompa Air Apa yang Cocok Untuk saya....

Pompa hidram dalam aplikasinya membutuhkan persyaratan yang harus /wajib ada, dan perlakuan khusus dalam pembangunanya, sehingga investasi dan hasil yang didapat berimbang, hasil rangkum lanpangan kami tulis sebagai berikut; 
1. Ada sumber air dengan debit air minimal 20 lt/m
2. Ada beda tinggi antara sumber air dan calon tempat pompa, minimal 1 meter
3. Tempat pompa aman dari banjir dan tanah longsor
4. Beda tinggi dimana tandon hasil ditempatkan sebanding dengan potensi nomor 1 dan 2
5. Menggunakan bahan pompa hidram yang tebal dan kuat serta tahan air, SNI
6. Peralatan pendukung seperti bendungan ,pintu air,dan bak penanang perlu desain yang baik
7. Pipa penghantar hasil kelas pvc  AWdengan ukuran berimbang
8. Setiap pipa perlu klem dan pengamanan yang permanen dan kuat
Gambar : Pumpa Hidram Saat Kerja