Tempe adalah makanan khas Indonesia. Sedangkan tahu dan kecap diketahui berasal dari Tiongkok. Sebelum tahun 1900 sudah ditemukan cara pembuatan tempe di Indonesia, tetapi cara pembuatannya masih sederhana. Beberapa tempat di Jawa Tengah dan Jawa Timur telah memproduksi tempe dengan kualitas yang baik. Kualitas tempe yang baik tersebut diperoleh dengan memilih kedelai yang bermutu tinggi, pengolahan yang tepat, dan penggunaan kedelai yang tidak tercampur dengan bahan lainnya dengan mutu terbaik.
Pembuatan tempe pada dasarnya merupakan proses peragian/fermentasi, faktor inokulum dan kapang dari jenis Rhizopus oryzae berperan penting dalam proses fermentasi tersebut. Selarna prosses fermentasi, jenis-jenis mikro organisme lain kemungkinan juga ikut berperan, tetapi tidak menunjukan aktivitas yang nyata dalam proses peragian itu. Fermentasi kapang hanya berlanung aktif Iebih kurang 1 hari, setelah itu berbentuk spora-spora yang berwarna putih kehitarnan.
Setelah itu aktifitas pertumbuhan terjadi oleh jenis mikroorganisme lainnya, terutama bakteri-bakteri yang dapat menimbulkan pembusukan, sehingga setelah selesai proses pembuatannya tempe harus segera diolah atau dimasak sebelum pembusukan terjadi. Dari pengamatan visual dan subyektif dapat dilihat perubahan-perubahan pada proses fermentasi tersebut, misalnya tempe yang telah jadi dalam waktu 30 jam setelah inokulasi dan dalam waktu 10 — 15 jam tempe mulai mengeluarkan bau amoniak dari proses pembusukan bila dibiarkan pada suhu kamar.
Karena tergolong bahan makanan yang mudah membusuk, segera olah tempe yang sudah jadi. Sebagai acuan adalah sampai terlihat warna jamur yang sudah terlihat kehitaman (masih baik untuk diolah).
Tempe mengandung protein yang sangat tinggi dan merupakan makanan yang mengandung kalsium tinggi, dan banyak mengandung vitamin B kecuali Vitamin B12 yang hanya terdapat pada bahan makanan hewani. Kandungan proteinnya bisa kita gunakan (para vegetarian) sebagai pengganti protein hewani seperti daging, ikan, dan telur.
Tempe juga mempunyai kandungan serat yang tinggi dan baik untuk kesehatan. Karena tempe mengandung zat seperti genestein dan isoflavon yang sangat bermanfaat untuk tubuh. Jangan khawatirkan soal rasa, dengan pengolahan yang baik tempe bisa menjadi makanan favorit bagi kita. Diantaranya keripik tempe, tempe bacem, kering/orek tempe, burger tempe atau berbagai kreasi olahan lain. Bahkan bisa mengalahkan olahan protein hewani.
Download juga ebook Cara membuat tahu sutera.pdf
Pembuatan tempe pada dasarnya merupakan proses peragian/fermentasi, faktor inokulum dan kapang dari jenis Rhizopus oryzae berperan penting dalam proses fermentasi tersebut. Selarna prosses fermentasi, jenis-jenis mikro organisme lain kemungkinan juga ikut berperan, tetapi tidak menunjukan aktivitas yang nyata dalam proses peragian itu. Fermentasi kapang hanya berlanung aktif Iebih kurang 1 hari, setelah itu berbentuk spora-spora yang berwarna putih kehitarnan.
Setelah itu aktifitas pertumbuhan terjadi oleh jenis mikroorganisme lainnya, terutama bakteri-bakteri yang dapat menimbulkan pembusukan, sehingga setelah selesai proses pembuatannya tempe harus segera diolah atau dimasak sebelum pembusukan terjadi. Dari pengamatan visual dan subyektif dapat dilihat perubahan-perubahan pada proses fermentasi tersebut, misalnya tempe yang telah jadi dalam waktu 30 jam setelah inokulasi dan dalam waktu 10 — 15 jam tempe mulai mengeluarkan bau amoniak dari proses pembusukan bila dibiarkan pada suhu kamar.
Karena tergolong bahan makanan yang mudah membusuk, segera olah tempe yang sudah jadi. Sebagai acuan adalah sampai terlihat warna jamur yang sudah terlihat kehitaman (masih baik untuk diolah).
Tempe mengandung protein yang sangat tinggi dan merupakan makanan yang mengandung kalsium tinggi, dan banyak mengandung vitamin B kecuali Vitamin B12 yang hanya terdapat pada bahan makanan hewani. Kandungan proteinnya bisa kita gunakan (para vegetarian) sebagai pengganti protein hewani seperti daging, ikan, dan telur.
Tempe juga mempunyai kandungan serat yang tinggi dan baik untuk kesehatan. Karena tempe mengandung zat seperti genestein dan isoflavon yang sangat bermanfaat untuk tubuh. Jangan khawatirkan soal rasa, dengan pengolahan yang baik tempe bisa menjadi makanan favorit bagi kita. Diantaranya keripik tempe, tempe bacem, kering/orek tempe, burger tempe atau berbagai kreasi olahan lain. Bahkan bisa mengalahkan olahan protein hewani.
Download juga ebook Cara membuat tahu sutera.pdf
Pencarian Tempe kedelai:
Tempe kedelai hitam | Kandungan tempe kedelai | Makanan tempe | Bakteri pada tempe | Kegunaan tempe | Tempe indonesian food