SAPA - Karena dinilai suport dan concern terhadap pengembangan layanan air bersih dan percepatan peningkatan cakupan akses sanitasi dan jamban, IUWASH (Indonesia Urban Water, Sanitation Hygiene) yang di dukung oleh USAID (United State Agency for International Development) Amerika memilih Kabupaten Bandung untuk diikutsertakan pada Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Tingkat Nasional bersama sembilan Kota/Kabupaten lainnya yakni Kabupaten Serang, Kota Bogor, Jakarta, Malang, Bogor, Medan, Makassar, Surabaya dan Surakarta.
Selain itu, terpilihnya Kabupaten Bandung karena program STBM yang sedang berjalan selaras dengan program Bupati Bandung dalam penyediaan air bersih yang dikemas dalam Sabilulungan Raksa Desa.
"Program Sabilulungan Raksa Desa yang menyangkut air bersih dan lingkungan sekitar yang digagas Bupati Bandung ini, sangat selaras dengan program yang diemban oleh IUWASH", jelas Kepala Dinkes Kabupaten Bandung, dr.Achmad Kustidjadi, M.Epid disela-sela Acara Sosialisasi Lomba TTG STBM di Aula Dinkes Kab.Bandung.
Behavior Change Specialist Communication (BCC) IUWASH, Usye Umayyah mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan RI melalui Kepmenkes No.852 meluncurkan STBM untuk merubah perilaku higien dan sanitasi dengan metode pemicuan yang mencakup lima kategori antara lain Stop Buang Air Besar Sembarangan, Cuci Tangan pakai sabun, Pengelolaan Air Minum dan makanan Tumah Tangga Yang Aman. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Yang Aman, serta Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga Yang Aman.
"Salah satu tujuan dari lomba ini adalah untuk memperkaya pilihan teknologi sanitasi bagi masyarakat dengan cara yang praktis dan mudah dijangkau", ujar Usye Ummayah.
Menurut Usye lomba tersebut terbuka untuk umum, baik perorangan maupun kelompok.
Menurut Usye lomba tersebut terbuka untuk umum, baik perorangan maupun kelompok.
"Peserta lomba bisa berasal dari akademisi (mahasiswa dan dosen), profesional di bidang sanitasi dan higien, NGO dan masyarakat umum", jelas Usye.
Ditambahkan Usye, kriteria desain yang ditentukan diantaranya adalah bahan yang digunakan mudah ditemukan dan terjangkau, lebih baik menggunakan kembali bahan lain/reuse dan bahan lokal, inovasi yang belum tersebarluaskan ke khalayak ramai, kemudian dalam pemasangan serta pengoperasian mudah dan terjangkau, "Apalagi jika tidak menimbulkan dampak sampingan negative untuk kesehatan dan lingkungan sekitar, nilai plus bila hasil TTG tersebut bisa memberikan dampak positive bagi masyarakat", tegasnya pula.
Bagi lima belas pemenang, akan mendapatkan hadiah uang tunai total Rp. 110.000.000,- "Bagi peserta yang berminat dan memenuhi kriteria, bisa mendaftarkan diri melalui online sampai 30 September 2013 dan berkesempatan diikutsertakan sebagai kandidat program RAM Indonesia Yayasan INOTEK dalam bentuk dampingan inkubasi bisnis (sanitasi) dengan benefit hingga $US 30.000", lanjut Usye.
"Sedangkan pengumuman pemenang akan dilakukan pada 22 Maret 2014, di Jakarta pada Acara Penganugrahan Desain Terbaik pada Hari Air Internasional", pungkasnya pula.
Oleh: Umar Alam Korda SAPA Kabupaten Bandung