Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi Mohamad Nasir meresmikan Pameran Teknologi Tepat Guna untuk Desa
di Gedung Technopark, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran”
Jawa Timur, Kamis (6/7). Pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan
teknologi tepat guna yang bermanfaat dan dapat digunakan oleh masyarakat
perdesaan, serta daerah tertinggal.
Pameran ini berisi puluhan
produk tepat guna yang telah dimanfaatkan masyarakat desa dari hasil
karya beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur seperti UPN Veteran Jawa
Timur, Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan
Universitas Negeri Surabaya.
Menristekdikti mengatakan teknologi
tepat guna sangat dibutuhkan masyarakat. "Perguruan tinggi selain
melakukan riset teknologi tingkat tinggi juga harus menghasilkan inovasi
teknologi tepat guna karena dampaknya langsung dirasakan masyarakat,
khususnya di pedesaan," kata Mohamad Nasir, di Surabaya, Kamis (6/7).
Salah
satu teknologi tepat guna untuk desa yang ditampilkan adalah Mesin
Propac karya UPN Veteran Jawa Timur. Mesin Propac merupakan mesin
pengolahan pra produksi dan pasca panen. Mesin ini memiliki banyak
fungsi, antara lain perontok padi dan kedelai, hand tractor, mini cargo, pompa air, mini genset, penepung dan cultivator.
Mesin
multi guna ini bermanfaat untuk mendukung perekonomian masyarakat desa.
Nasir juga mengapresiasi peran perguruan tinggi dalam melakukan
penelitian untuk menghasilkan teknologi tepat guna sehingga dapat
dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Ia
berharap, penggunaan teknologi tepat guna dapat mempercepat pembangunan
di perdesaan dan menjadi wadah untuk menjalin komunikasi serta kerjasama
antar-wirausaha, khususnya bidang pangan dan pertanian sehingga
perdesaan bisa menjadi sentra pembangunan.
Menurut Nasir,
Kemenristekdikti selalu mendukung iklim riset dan penelitian di
perguruan tinggi agar mampu menghasilkan inovasi yang dapat
dihilirisasi. Ada berbagai program insentif penelitian di
Kemenristekdikti, di antaranya Program Insentif Perusahaan Pemula
Berbasis Teknologi (PPBT), Program Pengembangan Teknologi Industri dan
Insentif Sistem Inovasi Nasional (INSINAS).
Saat ini,
Kemenristekdikti dan Kemendes PDTT telah menjalin berbagai program dari
Perguruan Tinggi untuk desa, seperti Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa di
Pedesaan, Bantuan Teknologi Tepat Guna untuk Desa, dan sebagainya.
“Kami
juga mengembangkan program sarjana masuk desa, sarjana bidang sains dan
teknologi sangat dibutuhkan untuk masyarakat, sehingga terjadi transfer
teknologi di desa,” imbuh Nasir.
Rektor UPN “Veteran” Jawa Timur
Teguh Soedarto mengatakan kampusnya memiliki komitmen kuat untuk
mengembangkan desa dan daerah tertinggal di Indonesia. “Teknologi tepat
guna karya UPN telah digunakan pada 68 kabupaten dari Sabang sampai
Merauke. Ada 213 paket teknologi yang telah dimanfaatkan masyarakat di
desa dan daerah tertinggal,” ujar Teguh.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA