Beberapa permasalahan yang terjadi pada pengoperasian pompa hidram antara lain ;
1. Katub buang (waste valve) berhenti di atas macet di atas, dengan kondisi tidak ada muncratan air, katub rapat.
2. Katub buang (waste valve) berhenti di atas macet di atas, dengan kondisi ada muncratan air, katub bocor
3. Katub buang (waste valve) berhenti dibawah terlalu berat beban bandul
4. Tekanan kurang kuat; tidak bisa menghantrkan air pada tempatnya
5. Debit air kurang besar, tidak sesuai hitungan
6. Ketukan jarang-jarang
7. Ketukan ritme cepat
8. Katub buang tidak awet
9. Debit air tidak cukup.
Dari permasalahan diatas mari kita bahas satu persatu, dari berbagai faktor, terutama pada sisi design, pemilihan bahan dan komposisi setelan.
1. Katub buang (waste valve) berhenti di atas macet di atas, dengan kondisi tidak ada muncratan air, katub rapat
Permasalahan ini disebabkan
a. Beban bandul / pemberat pada katub buang kurang berat, maka perlu penambahan bandul; supaya beratnya tepat, maka penambahan pemberat dilakukan pada saat pengoperasian atau pada saat pompa bekerja.
b. Kurang Center ; konsruksi dari katub buang harus tegak lurus dan stabil, tegal lurus artinya pada saat proses pengelasan harus betul betul 90 derat pas. dengan posisi gerak naik turun press tapi longgar
c. Katub buang berbaha besi dengan besi, dalam beberapa model produksi kami ada yang diberi karet, namun hal tersebut kurang efisien, yang paling efisien dan stabil adalah besi dengan besi, dengan kondisi di tirus, sehingga rapat dan pas tengah.
2. Katub buang (waste valve) berhenti di atas macet di atas, dengan kondisi ada muncratan air, katub bocor
1. Katub buang (waste valve) berhenti di atas macet di atas, dengan kondisi tidak ada muncratan air, katub rapat.
2. Katub buang (waste valve) berhenti di atas macet di atas, dengan kondisi ada muncratan air, katub bocor
3. Katub buang (waste valve) berhenti dibawah terlalu berat beban bandul
4. Tekanan kurang kuat; tidak bisa menghantrkan air pada tempatnya
5. Debit air kurang besar, tidak sesuai hitungan
6. Ketukan jarang-jarang
7. Ketukan ritme cepat
8. Katub buang tidak awet
9. Debit air tidak cukup.
Dari permasalahan diatas mari kita bahas satu persatu, dari berbagai faktor, terutama pada sisi design, pemilihan bahan dan komposisi setelan.
1. Katub buang (waste valve) berhenti di atas macet di atas, dengan kondisi tidak ada muncratan air, katub rapat
Permasalahan ini disebabkan
a. Beban bandul / pemberat pada katub buang kurang berat, maka perlu penambahan bandul; supaya beratnya tepat, maka penambahan pemberat dilakukan pada saat pengoperasian atau pada saat pompa bekerja.
b. Kurang Center ; konsruksi dari katub buang harus tegak lurus dan stabil, tegal lurus artinya pada saat proses pengelasan harus betul betul 90 derat pas. dengan posisi gerak naik turun press tapi longgar
c. Katub buang berbaha besi dengan besi, dalam beberapa model produksi kami ada yang diberi karet, namun hal tersebut kurang efisien, yang paling efisien dan stabil adalah besi dengan besi, dengan kondisi di tirus, sehingga rapat dan pas tengah.
2. Katub buang (waste valve) berhenti di atas macet di atas, dengan kondisi ada muncratan air, katub bocor